Wahana Antariksa NASA Tak Sengaja Temukan Harta Karun di Mars

Sumsel, Pafi Indonesia — Wahana antariksa NASA, Curiosity, yang sedang bertugas menjelajahi Planet Mars secara tidak sengaja memecahkan batuan dan menemukan harta karun langka. Apa itu?
Saat melintasi kawasan Mars bernama Gediz Vallis Channel, rover penjelajah Curiosity menemukan kristal kuning sulfur ketika secara tidak sengaja menghancurkan sebuah batu pada Mei lalu.

Ini adalah pertama kalinya sulfur dalam bentuk unsur murni ditemukan di permukaan Mars. Penemuan ini pun memberikan wawasan baru bagi para ilmuwan tentang sejarah planet merah tersebut.

Penemuan ini semakin menarik karena wilayah tempat batu sulfur itu ditemukan tampaknya dipenuhi batuan serupa. Jika benar, keberadaan sulfur murni di kawasan tersebut bisa lebih melimpah dari yang diperkirakan.

“Menemukan ladang batu yang terbuat dari sulfur murni seperti menemukan oasis di padang pasir,” kata ilmuwan proyek Curiosity Ashwin Vasavada dari Laboratorium Propulsi Jet NASA pada bulan Juli, melansir Science Alert, Minggu (24/11).

Sulfur biasanya ditemukan di Mars dalam bentuk senyawa seperti sulfat yang terbentuk ketika mineral mengikat sulfur melalui proses kimia di air. Sulfat ini kemudian mengendap setelah air menguap, meninggalkan jejak yang dapat mengungkap sejarah keberadaan air di Mars serta bagaimana permukaan planet ini mengalami pelapukan.

Namun, sulfur dalam bentuk murni hanya terbentuk dalam kondisi geologis yang sangat spesifik. Para ilmuwan belum mengetahui bagaimana kondisi tersebut terjadi di wilayah tempat penemuan ini.

“[Sulfur murni] seharusnya tidak ada di sana, jadi sekarang kita harus menjelaskannya. Menemukan hal-hal aneh dan tak terduga itulah yang membuat penjelajahan planet begitu menarik,” ujar Vasavada.

Penemuan sulfur murni ini mengisyaratkan bahwa ada proses geologis yang belum sepenuhnya dipahami, membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut tentang evolusi Mars.

Selain itu, sulfur merupakan elemen penting bagi kehidupan.

Di Bumi, senyawa sulfur digunakan oleh organisme untuk membuat asam amino esensial yang diperlukan dalam pembentukan protein. Meski belum ada bukti langsung kehidupan di Mars, penemuan sulfur murni menambah daftar elemen dan senyawa yang berpotensi mendukung keberadaan kehidupan di masa lalu planet tersebut.

Namun, penemuan ini juga menimbulkan banyak pertanyaan. Bagaimana sulfur murni bisa terbentuk dan bertahan di permukaan Mars? Jawaban atas pertanyaan ini akan membutuhkan pemodelan rinci tentang sejarah geologi Mars,

termasuk kemungkinan proses vulkanis atau interaksi kimia yang tidak biasa di masa lalu.

Gediz Vallis Channel, lokasi penemuan sulfur, adalah kawasan yang kaya akan sejarah Mars. Wilayah ini dulunya merupakan aliran air purba yang sekarang meninggalkan jejak di batuan yang tersebar di sana. Curiosity telah mengebor salah satu batu untuk mengambil sampel dalam bentuk bubuk, yang kemudian dianalisis guna memahami komposisinya lebih lanjut.

Misi ini belum selesai dan Curiosity terus menjelajahi wilayah tersebut demi mencari petunjuk baru

yang mungkin membantu menjelaskan bagaimana sulfur murni bisa terbentuk. Tidak hanya itu, rover ini juga mengumpulkan data tambahan untuk memahami perubahan lingkungan Mars dari masa lalu hingga masa kini.

Dengan setiap langkah, Curiosity membuka sedikit demi sedikit misteri planet merah, memberikan harapan bahwa lebih banyak kejutan menanti di depan.

Penemuan ini bukan hanya soal sulfur, tetapi juga potensi untuk lebih memahami evolusi Mars

sebagai planet yang pernah memiliki air, dan mungkin berpotensi menopang kehidupan. di masa lalu yang sangat jauh.