Tren Perjalanan Industri travel di tahun 2024 mengalami kebangkitan besar setelah terpuruk akibat pandemi COVID-19. Para pelancong kembali mengeksplorasi destinasi-destinasi baru, sementara tren perjalanan terus berkembang dengan fokus pada pengalaman yang lebih personal, ramah lingkungan, dan digital. Berikut adalah rangkuman berita terbaru seputar dunia travel di tahun ini.

1. Tren Perjalanan “Slow Travel” dan Pariwisata Berkelanjutan

Salah satu tren terbesar di industri travel 2024 adalah slow travel atau perjalanan lambat. Alih-alih bergegas untuk mengunjungi banyak destinasi dalam waktu singkat, pelancong kini lebih memilih menghabiskan lebih banyak waktu di satu tempat untuk benar-benar merasakan budaya dan kehidupan setempat. Tren ini tumbuh dari kesadaran akan pentingnya pariwisata berkelanjutan, di mana pelancong berusaha untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.

Destinasi-destinasi seperti Bali, Ubud, dan Lombok di Indonesia menjadi contoh lokasi yang mengadopsi konsep ini, di mana pelancong dapat menikmati keindahan alam sambil berpartisipasi dalam kegiatan ekowisata, seperti penanaman pohon atau pembersihan pantai. Negara-negara lain seperti Kosta Rika dan Selandia Baru juga semakin populer di kalangan pelancong yang mencari pengalaman ramah lingkungan.

2. Destinasi Travel 2024 Tren Perjalanan: Asia Tenggara Jadi Primadona

Tahun 2024 menunjukkan meningkatnya minat wisatawan internasional ke wilayah Asia Tenggara. Negara-negara seperti Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Indonesia menarik minat pelancong berkat kekayaan budaya, pantai-pantai indah, dan biaya perjalanan yang relatif terjangkau. Phuket di Thailand, Hoi An di Vietnam, dan Angkor Wat di Kamboja menjadi destinasi yang paling banyak dicari.

Indonesia sendiri masih menjadi primadona wisata dengan pesona alamnya yang tak tertandingi, seperti Raja Ampat yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, dan Labuan Bajo yang menjadi gerbang menuju keajaiban alam Taman Nasional Komodo. Bali juga tetap menjadi destinasi favorit dengan berkembangnya tempat-tempat wisata baru di kawasan Canggu dan Uluwatu yang menawarkan pengalaman santai dan keindahan alam yang eksotis.

3. Teknologi dalam Perjalanan: Era Digitalisasi Travel

Teknologi memainkan peran yang semakin penting dalam industri travel tahun 2024. Aplikasi perjalanan berbasis AI menjadi tren baru, di mana wisatawan dapat menggunakan aplikasi cerdas yang membantu mereka merencanakan perjalanan dengan lebih efisien. Aplikasi seperti ini dapat memberikan rekomendasi tempat wisata, restoran, dan akomodasi yang disesuaikan dengan preferensi pengguna.

Selain itu, penggunaan teknologi realitas virtual (VR) mulai populer di dunia travel, memungkinkan pelancong untuk “mengunjungi” destinasi secara virtual sebelum memutuskan untuk benar-benar datang. VR juga mulai diterapkan dalam kampanye pariwisata oleh beberapa negara untuk menarik minat pelancong.

Penerapan eVisa dan dokumen perjalanan digital juga mempermudah wisatawan dalam proses administrasi, khususnya di era pasca-pandemi di mana protokol kesehatan masih menjadi perhatian utama. Banyak negara, termasuk Uni Emirat Arab dan beberapa negara di Eropa, sudah mulai menggunakan sistem visa elektronik dan verifikasi paspor otomatis yang mempercepat proses imigrasi.

4. Pariwisata Luar Angkasa Semakin Dekat

Satu perkembangan menarik di tahun 2024 adalah semakin nyatanya pariwisata luar angkasa. Perusahaan seperti SpaceX, Blue Origin, dan Virgin Galactic terus mengembangkan program wisata ke luar angkasa bagi publik. Meskipun biaya perjalanan ini masih sangat mahal dan hanya dapat dijangkau oleh segelintir orang kaya, langkah-langkah ini merupakan indikasi bahwa perjalanan luar angkasa akan menjadi lebih umum di masa depan.

5. Wisata Kesehatan dan Kebugaran: Rejuvenasi di Tengah Alam Tren Perjalanan

Wisata kesehatan atau wellness travel juga menjadi tren besar di tahun 2024. Banyak pelancong mencari liburan yang tidak hanya memberikan relaksasi, tetapi juga memperbaiki kesehatan fisik dan mental mereka. Tempat-tempat seperti spa resort, retret yoga, dan pengobatan alternatif di lokasi-lokasi eksotis semakin diminati.

6. Lonjakan Pariwisata Pasca Pandemi: Peraturan dan Protokol Baru

Meski pandemi COVID-19 telah mereda, banyak negara masih menerapkan protokol kesehatan ketat bagi wisatawan. Tahun 2024 menandai lonjakan besar dalam jumlah wisatawan internasional setelah beberapa tahun pembatasan perjalanan. Namun, pelancong kini lebih berhati-hati dalam memilih destinasi dan mengikuti protokol kesehatan yang diberlakukan di berbagai negara.

Jepang, salah satu negara yang paling ketat dalam memberlakukan pembatasan selama pandemi, kini kembali membuka diri untuk pariwisata internasional, dan Tokyo serta Kyoto kembali menjadi magnet wisatawan. Italia dan Spanyol juga melaporkan peningkatan besar dalam jumlah kunjungan, terutama ke destinasi-destinasi budaya dan sejarah.

Protokol seperti tes COVID-19 di bandara dan pemeriksaan vaksinasi digital menjadi hal umum di banyak negara.

7. Pariwisata Kuliner: Mencicipi Dunia di Setiap Gigitan

Salah satu alasan utama orang berwisata di tahun 2024 adalah untuk mencicipi kelezatan kuliner dari berbagai negara. Pariwisata kuliner menjadi tren yang terus berkembang, di mana wisatawan berpergian khusus untuk mencoba makanan khas suatu daerah.

Negara-negara seperti Italia, Jepang, dan Prancis masih menjadi destinasi utama untuk pariwisata kuliner, namun Asia Tenggara juga mulai mencuri perhatian.

Banyak pelancong juga mulai mencari pengalaman makan yang lebih autentik, seperti tur makanan jalanan atau memasak bersama penduduk setempat. Pengalaman seperti ini tidak hanya memperkaya wisatawan secara kuliner, tetapi juga memberikan wawasan budaya yang lebih mendalam.

Kesimpulan

Industri travel tahun 2024 diwarnai dengan tren yang mengedepankan pengalaman personal, kesehatan, dan keberlanjutan.