Turis Irlandia Jatuh ke Lereng Gunung Rinjani Ditemukan

Jakarta, PaFI Indonesia — Seorang turis asal Irlandia selamat setelah jatuh dari ketinggian 200 meter di lereng Gunung Rinjani, gunung berapi di Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Turis bernama Paul Farrel (31) sedang mendaki Gunung Rinjani sendirian, ketika dia dilaporkan terpeleset di lereng berkerikil pada Kamis (10/10) pagi waktu setempat.

Pria asal Kota Sligo, Irlandia ini disebut setelah terpeleset dia kemudian terguling hingga sejauh 200 meter, tetapi hanya mengalami luka ringan.

Tim penyelamat menemukannya berlindung di bawah naungan bongkahan batu kecil. Ia mengalami beberapa luka dalam dan memar di wajah, kaki, dan lengannya.

Farrel dikatakan sedang menyalakan sebatang rokok setelah ia ditemukan tim penyelamat. Ia sempat khawatir tidak ditemukan untuk diselamatkan. Farrel sangat berterima kasih atas bantuan tim penyelamat.

“Terima kasih banyak. Kalian telah menyelamatkan hidupku. Aku tidak akan pernah bisa kembali tanpa kalian. Aku akan tetap aman setelah ini dan tidak pergi terlalu jauh dari hotelku,
” kata Farrel kepada para penyelamat, dilaporkan Viral Press, seperti dilansir Stuff.

Dalam rekaman yang beredar di internet menunjukkan bahwa para relawan penyelamat menarik Farrel ke tempat yang lebih aman dengan menggunakan katrol.

Ia memeluk erat para penyelamatnya ketika ditarik kembali ke tempat yang lebih tinggi. Pendakian di Gunung Rinjani menurut laporan baru-baru ini merenggut nyawa seorang remaja berusia 16 tahun yang jatuh ke jurang.

Gunung Rinjani adalah gunung berapi aktif yang terletak di Pulau Lombok di Indonesia. Gunung ini merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, dengan ketinggian 3.725 meter.

Tergelincir

Diduga, pendaki asing itu jatuh karena tergelincir mengingat lokasi tersebut berpasir dan licin. “Dia itu jatuh diperkirakan 200 meter dari jalur menuju puncak. Secara umum kondisinya dalam keadaan sehat, hanya luka ringan di bagian bahu,” katanya. Salah satu kendalanya yakni minimnya sinyal di sekitar lokasi, sehingga menyulitkan pendaki Irlandia ini berkomunikasi. WN Irlandia itu mendaki seorang diri, tanpa pemandu.